Pemikiran Kelompok


Dalam sebuah rencana menginvasi Kuba di Bay of Pig pada tahun 1961, pasukan Amerika gagal, dan membuat Presiden John Kennedy marah besar. Rencana penyusupan memang dirasakan sangat buruk pada setiap tahapannya. Sebagai contoh, jika pendaratan pertama tidak berhasil, tim penyusup seharusnya mundur ke pengunungan. Tetapi tidak ada satupun dalam kelmpok perencana yang mempelajari peta cukup cermat untuk meyaari bahwa tidak satupun personil militer yang dapat melewati rawa-rawa selebar 100 kilometer lebih yang memisahkan pegunungan dari tempat pendaratan. Kesalahan perhitungan lain menyebabkan tim penyusup berhasil dikalahkan sebelum mengambil langkah mundur. Empat tahun kemudian seorang penasehat Kennedy, yang terlibat dalam perencanaan, menyalahkan dirinya sendiri dengan menulis:

“karena tetap diam selama diskusi penting di Cabinet Room, perasaan bersalah saya timbul karena mengetahui bahwa sedikit keberatan dapat menyebabkan saya mendapat julukan seorang pengganggu. Saya hanya dapat menjelaskan bahwa ketidak mampuan saya mengajukan pertanyaan yang lebih dari sekedar beberapa pertanyaan yang memalukan dengan mengatakan bahwa impuls untuk mengungkapkan ketidakmasukakalan itu dihalangi oleh situasi diskusi.(Atkinson, Rita L., Atkinson, R.C., Smith, E. E., Bem, 2010: 656)”

Menurut Irving Janis, “situasi diskusi” yang dimaksud merupaka pemikiran kelompok. Dalam teorinya yang dikenal dengan sebutan grouptink, pemikiran kelompok adalah fenomena dimana anggota suatu kelompok menekan ketidaksetujuannya demi kepentingan konsensus kelompok. Dari hasil menganalisis beberapa kebijakan politik luar negeri, janis membuat kondisi prasayarat dan gejala pemikiran kelompok serta gejala pengambilan keputusan yang cacat yang terjadi akibatnya.


Leave a Reply