Bisakah menggabungkan penelitian kualitatif dengan kuantitatif?


Bisa,

Sebuah penelitian dilakukan adalah mencari jawaban yang benar dari sebuah atau beberapa pertanyaan penelitian untuk memahami fenomena. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif merupakan cara yang dirumuskan untuk memperoleh kebenaran yang benar. Dari tujuan mendasar dari sebuah penelitian, maka menggabungkan dua pendekatan, pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dalam sebuah penelitian bukanlah hal yang ‘haram’. Denzin & Lincoln (2009) berpendapat “penggunaan metode yang beragam atau triangulasi[1] mencerminkan upaya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena yang sedang dikaji”. Istilah triangulasi merupakah sebuah alasan mendasar tentang penggabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Creswell (1994) memaparkan bagaimana penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif digabungkan dalam sebuah penelitian.  Creswell mengemukakan tiga model desain gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

  1. Pendekatan dua tahap

Peneliti melakukan dua buah penelitian dengan pendekatan yang berbeda (pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif) untuk sebuah masalah atau fenomena yang sama.

  1. Desain dominan – kurang dominan

Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan sebuah pendekatan dominan, dan menggunakan pendekatan lainnya sebagai pendukung .

  1. Desain metodologi campuran

Peneliti menggabungkan aspek-aspek pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif dalam sebuah penelitian.

[1] Gabungan beragam metode, data-data empiris, sudut pandan dan peneliti/pengamat dalam satu kajian unggal sebaiknya dipaham sebagai strategi yang menambahkan ketaatan, keluasan dan kedalaman ke dalam jenis penyelidikan. Misalnya penggunaan wawancara untuk memperkuat dalam sebuah penelitian survey.


2 responses to “Bisakah menggabungkan penelitian kualitatif dengan kuantitatif?”

Leave a Reply to AHMAD AMINCancel reply