Hypothetico-deductivism (Sir Isac Newton)


Asas deducto-hipotetico verificative dianggap sebagai jalan keluar atas pertentangan antara berfikir induktif (salah satunya Bacon) dan deduktif (salah satunya Descartes). Menurut Herman Soewardi, bahwa pada abad ke-20 banyak pakar yang berpandangan bahwa sebenarnya dalam cara berfikir orang hanya terdapat satu cara berfikir yaitu deduktif, dedangkan induktif hanya merupakan deduktif yang sebaliknya. Sungguhpun demikian, sebuah penelitian dengan asas deducto-hipotetico verifikatif mejadi hakim untuk menentukan salah atau benar suatu teori. Namun hal ini menjadi penting ketika melakukan pemaparan logis yang menghubungkan dua variabel sebab-akibat (misal, “if T then D”). ‘Fallacy of affirming the conclusion’ cenderung terjadi ketika ketidakmampuan seorang ilmuwan memahami suatu hubungan antar variabel yang dijelaskan dalam sebuah teori.


Leave a Reply