Pemimpin


(tulisan lalu yg tak sempat publish)

Masa kampenye Capres & Cawapres lalu ‘dunia’ kita diramaikan oleh tanda, kode, simbol, icon, lambang, hingga bahasa tentang Capres dan Cawapres kita. Jokowi yang menggunakan kemeja kotak-kotaknya, JK dengan kemeja putihnya, Prabowo-Hatta dengan kemeja putih berlambang burung garuda merahnya di dada kanannya. Jokowi dengan citra sederhana dan merakyat, Prabowo dengan citra tegas, gagah, dan berwibawa. Mereka tampil dalam nuansa citranya masing-masing sebagai calon pemipin bangsa Indonesia.

Tanda, kode, simbol, icon, lambang, dan bahasa yang mencitrakan Capres dan Cawapres, tersebar dan disebarkan melalui berbagai media. Ketersebarannya membuat rakyat mengenal kandidat Capres dan Cawapres. Rakyat melihat wujud dan rupa calon pemimpinnya, ketika tampil di televisi dan laman internet, atau fotonya dimuat di surat kabar dan majalah. Rakyat mendengar suara, dan bahasa yang keluar dari mulut calon pemimpinnya, ketika disiarkan di radio, televisi, atau laman internet. Rakyat terterpa citra calon pemimpinnya melalui tanda, kode, simbol, icon, lambang, dan bahasa tentang calon pemimpinnya.

Tanda, kode, simbol, icon, lambang, dan bahasa yang tersebar menjadi bahan baku rakyat untuk mengkonstruksi calon pemimpin dalam pikiran. Khalayak seperti menyusun puzzle tanda, kode, simbol, icon, lambang hingga bahasa tentang pemimpinnya, yang tersebar di media atau interaksi tatap muka yang sekejap dalam manipulasi dan sandiwara. Kolase tanda, kode, simbol, icon, lambang hingga bahasa tentang pemimpinnya, di susun menjadi satu kesatuan yang dianggap utuh dalam pikiran rakyat. Hingga jadilah Jokowi, Prabowo, JK, dan Hatta Rajasa yang ada di kepala kita masing-masing.

Apakah Jokowi, Prabowo, JK, dan Hatta Rajasa yang ada di kepala kita adalah Jokowi, Prabowo, JK, dan Hatta Rajasa yang ‘asli’?. Tentu jawabannya bukan.  Jokowi, Prabowo, JK, dan Hatta Rajasa yang ada di kepala kita masing-masing hanyalah sebuah ilusi, hasil konstruksi dari kolase yang tersebar, disebarakan, bahkan berceceran di jagat nyata. Jokowi, Prabowo, JK, dan Hatta Rajasa yang ada dalam pikiran kita, yang selama ini kita anggap nyata hanyalah sebuah realitas palsu. Palsu, karena seringkali kita menghubungkan kolase tanda, kode, simbol, icon, lambang, dan bahasa tentang mereka tanpa acuan yang jelas dan acak. Hingga tak mampu lagi membedakan mana tanda, kode, simbol, icon, lambang, dan bahasa yang asli, dan mana yang palsu.


One response to “Pemimpin”

Leave a Reply